Bupati Taput Sambut Hangat Kunjungan Rombongan Ambassador Goes to Kampung KB Lake Toba di Hutaginjang


Bupati Tapanuli Utara Drs. Nikson Nababan , M.Si didampingi Kadis Pariwisata Sasma Situmorang, Kadis P2KBP3A Donna Situmeang dan beberapa pimpinan OPD terkait, sambut Rombongan Ambassador Goes to Kampung KB Lake Toba di Hutaginjang. 

Rombongan terdiri  Duta Besar Mozambique Belmiro Jose Malate, Duta Besar Polandia Beata Stoczynska, Diplomat Polandia Slawomir Stoczynski, dari USAID Enilda Martin, Yehezkiel Tumewu Dan Wahdini Hakim, Kedutaan Belanda Sophie Van Huut, UN World Food Programme Dr. Ing Rein Suadamara, dan WHO  Dirna Mayasari yang dikomandoi BKKBN RI, dipimpin langsung Deputi Latbang Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRep, PhD. 

Bupati Taput promosikan keindahan pemandangan Hutaginjang sekaligus Kampung KB Sitanggor yang terlihat indah dari Hutaginjang, Rabu (15/03/2023). 

Dalam sambutannya Bupati Taput menyampaikan Pariwisata Tapanuli Utara memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan dari luar negeri. Potensi pariwisata Kabupaten Tapanuli Utara tersebut dapat digenjot dengan memperbanyak  event-event pariwisata di destinasi pariwisata dengan lingkup tingkat nasional dan internasional. Sesungguhnya destinasi wisata Tapanuli Utara sangat beragam dengan kultur yang beragam, merupakan potensi yang dapat dikembangkan.  Lokasi wisata menjadi sebuah potensi, meskipun potensi tersebut belum tergali secara maksimal.


"Kabupaten Tapanuli Utara adalah daerah yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kota wisata melalui pemanfaatan berbagai potensi keindahan alam dan kearifan lokal, sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah, meningkatkan perekonomian masyarakat, menumbuhkan sektor usaha, serta memperkenalkan nilai budaya lokal" ujar Bupati mengawali.

Selanjutnya Bupati menyampaikan bahwa Penatapan Huta Ginjang di Kecamatan Muara, Kabupaten Tapanuli Utara, merupakan salah satu tempat wisata untuk menikmati pemandangan Danau Toba yang menawarkan pemandangan yang tidak kalah elok dari spot lainnya yang ada di kawasan Danau Toba. Sejak pertama kali datang pengunjung langsung disodorkan pemandangan yang langsung memperlihatkan panorama Danau Toba nan luas. Di Huta Ginjang pengunjung juga bisa mengambil foto dengan background Danau Toba. Tak hanya menikmati keindahan dari satu lokasi, di sini pengunjung juga bisa menikmati pemandangan dari permainan gantole atau layang gantung. Geopark Huta Ginjang merupakan bagian dari kawasan Geosite Kaldera Danau Toba yang memiliki panorama cantik. Saat ini kawasan Geopark Huta Ginjang sudah termasuk sebagai anggota UNESCO Global Geopark (UGG).

"Bandara Internasional Silangit yang terletak di kabupaten ini merupakan pintu gerbang utama di sekitar Danau Toba serta daerah sekitarnya. Keberadaan bandara ini juga mendorong dibangunnya fasilitas lain seperti Universitas Internasional  dan Rumah Sakit Internasional. Untuk mewujudkan hal tersebut, kami memerlukan dukungan dari investor-investor asing. Besar harapan kami, Bapak dan Ibu sekalian bisa menjadi bagian yang bisa merealisasikan hal tersebut," ungkap Bupati.

Bupati kemudian menjelaskan Pembangunan UNTARA (Universitas Tapanuli Raya) berpengaruh besar pada peningkatan pengunjung Danau Toba yang berdampak kepada peningkatan perekonomian masyarakat dari sektor pariwisata. Bupati Nikson Nababan berjanji akan berjuang terus meningkatkan perekonomian daerah itu dari sektor pariwisata. Sebab kehadiran UNTARA nantinya akan berpengaruh besar kepada peningkatan pengunjung Danau Toba. 

"Kampung KB Sitanggor dicanangkan pada tanggal 20 Oktober 2017 dengan mengusung pariwisata paralayang dan pertanian sebagai brand utama yang dikembangkan. Visi dan Misi Membangun Desa Sitanggor melalui pembangunan Sarana, infastruktur dan jalan usaha tani, Memajukan seni budaya dan olah raga , Memajukan destinasi wisata pengurusan administrasi masyarakat yang cepat dan tepat tanpa dipungut biaya," jelas Bupati.

Rombongan sangat menikmati keindahan alam Danau Toba dari Ketinggian Hutaginjang, atraksi Paralayang yang disajikan Dinas Pariwisata Taput, membuat rombongan ingin tinggal lebih lama lagi di Hutaginjang.